Bagi anak-anak, berenang merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan tubuh. Akan tetapi, tak semua anak menikmati olahraga air yang satu ini. Beberapa anak justru takut berenang. Apabila anak Anda adalah salah satu yang takut berenang, Anda mungkin sudah kehabisan ide untuk membujuk anak supaya mau belajar renang. Pasalnya, kalau sudah takut biasanya anak akan jadi keras kepala dan pandai beralasan. Hal ini sangat disayangkan karena berenang adalah salah satu keterampilan yang sebaiknya dikuasai setiap orang.
Selain itu, semakin dini anak Anda belajar berenang, semakin cepat pula anak akan menguasai tekniknya. Jadi, jangan putus asa dulu. Anda bisa membantu si kecil menghadapi rasa takutnya dengan pertama-tama mencari tahu apa yang menyebabkan ketakutan tersebut muncul. Setelah itu, Anda dan anak pun bisa mencoba mengalahkan rasa takut tersebut dengan tips-tips ampuh berikut ini.
Apa yang membuat anak takut berenang?
Meskipun tampaknya sudah jelas bahwa anak Anda takut berenang, sebaiknya perhatikan baik-baik faktor apa saja yang membuatnya merasa gugup saat mau berenang.
Ada banyak hal tak terduga yang sebenarnya bisa membuat buah hati Anda takut berenang. Perhatikan beberapa contoh rasa takut yang kerap dirasakan anak-anak saat berenang di bawah ini.
Takut air
Anak yang takut air tak hanya merasa gelisah saat berada di kolam renang. Bahkan ketika mandi atau berada di pantai, anak Anda akan jadi rewel danuring-uringan.
Hal ini bisa dipicu oleh berbagai hal. Misalnya pengalaman yang buruk soal air seperti jatuh terpeleset atau anak sering melihat orangtua atau pengasuhnya cemas jika dirinya bermain air.
Takut wajahnya basah
Kebanyakan anak takut berenang karena tidak suka saat wajah atau kepalanya bersentuhan dengan air. Biasanya ini terjadi karena anak tak mau mata, hidung, atau telinganya kemasukan air.
Hal ini akan membuat mereka panik dan kehilangan kendali terhadap tubuhnya sendiri. Jika anak Anda pernah mengalami salah satu hal tersebut sebelumnya, ia akan jadi enggan untuk masuk ke air lagi.
Takut kedalaman
Banyak anak yang takut dengan kolam renang meskipun sebelumnya tak ada pengalaman buruk soal kolam atau air.
Mereka hanya merasa tak nyaman kalau harus masuk ke kolam yang lebih dalam dari lutut mereka. Ini biasanya dipengaruhi oleh imajinasi seperti ada sesuatu yang menyeramkan di dalam air atau takut tenggelam.
Takut keramaian dan tempat asing
Mungkin anak Anda tidak takut air, tapi ia merasa gugup kalau harus belajar berenang di tempat yang sangat ramai.
Anak mungkin merasa tidak nyaman dengan bau zat-zat kimia seperti klorin di kolam atau jika kolam renang penuh sesak, anak Anda takut kalau akan menabrak orang lain.
Jika anak Anda ikut les renang, mungkin ia merasa malu dengan teman-teman atau guru les renangnya.
Membantu anak menghadapi rasa takut berenang
Anda telah berhasil mendeteksi apa yang ditakutkan anak saat berenang, sekarang saatnya Anda membantunya menghadapi rasa takut tersebut. Simak baik-baik tips berikut ini.
1. Mulai pelan-pelan
Kalau si kecil takut air, jangan dipaksa atau langsung dibawa ke kolam yang dalam supaya ia berani. Anak hanya akan tambah panik. Sebaliknya, mulailah pelan-pelan dengan penuh kesabaran.
Ajak anak untuk mengenakan pakaian renang. Lalu, duduklah di tepi kolam yang dangkal dan biarkan kakinya menyentuh air.
Jika sudah terbiasa dengan air di kakinya, ajak untuk masuk ke kolam melalui anak tangga, satu per satu sampai air mencapai perut dan lehernya.
Jika anak menolak atau menangis, naik dulu dari kolam sampai ia
tenang kembali. Ulangi terus prosesnya sampai anak merasa nyaman
di dalam air.
2. Bicarakan ketakutan anak
Penting bagi orangtua untuk memperhatikan mendengarkan dan
memaklumi rasa takut anak. Dengan begitu, anak akan jadi lebih
terbuka pada Anda dan juga mau
mendengarkan bimbingan Anda di kolam renang.
Namun, jangan membesar-besarkan rasa takutnya misalnya saat Anda
bercerita pada orang lain. Daripada mengatakan, “Anak saya
sangat takut berenang,” lebih baik katakan, “Anak saya masih
ragu-ragu kalau diajak berenang, tetapi sebentar lagi pasti
sudah lancar berenangnya,”.
Anda juga sebaiknya memberikan pemahaman pada anak untuk
meluruskan hal yang ditakutinya.
Misalnya anak Anda takut tenggelam, jelaskan bahwa di kolam renang,
tubuh akan mengapung dengan sendirinya jika si kecil tetap rileks dan
mengikuti gerakan yang Anda ajarkan.
Jika buah hati Anda takut matanya kemasukan air, sediakan
kacamata renang.
3. Ikut berenang bersama anak
Apabila anak Anda takut berenang, sebaiknya Anda dan pasangan juga ikut masuk ke dalam air. Hal ini akan menambah kepercayaan diri dan rasa aman dalam benak si kecil.
Ajak pula kakak, adik, atau saudaranya untuk berenang bersama.
Dengan begitu, anak akan terdorong untuk menghadapi rasa takutnya
supaya bisa ikut terlibat dalam kegiatan berenang bersama keluarga.
Taktik ini juga sangat berguna bagi anak yang takut dengan orang
asing seperti guru les atau teman-teman les renangnya. Kalau ia
sudah mulai berani berenang sendiri, barulah Anda bisa
mendaftarkannya untuk ikut les renang.
4. Bersikap positif
Selama berada di kolam renang, pertahankan sikap dan kata-kata yang positif. Pujilah anak setiap ia berani masuk ke air atau menyelam.
Jika anak masih takut, gunakan kata-kata yang bernada percaya diri dan
positif seperti, “Kamu hebat berani masuk ke air, pasti kamu juga berani berjalan
ke arah bapak. Yuk, pelan-pelan lepas tangannya dari tepi kolam,”. Namun,
kalau anak melihat sedikit saja Anda tidak sabar atau kesal, anak akan
semakin takut dan mengingat saat berenang sebagai pengalaman yang negatif.
5. Biasakan ke kolam renang
Wajar saja anak takut berenang kalau ia memang tak pernah atau sangat jarang
pergi ke kolam renang. Anak akan merasa terintimidasi dalam lingkungan
yang asing. Maka, usahakan untuk menjadikan berenang sebagai rutinitas,
misalnya seminggu sekali. Meskipun anak tetap menolak untuk berenang,
lama-kelamaan buah hati Anda akan merasa lebih akrab dengan suasananya
dan akhirnya penasaran juga dengan kolam renang.
Supaya rutinitas tersebut lebih menyenangkan, Anda bisa mengajak anak untuk
melakukan hal-hal yang disukainya sepulang dari kolam renang, misalnya
minum es krim, buah kesukaan dan makanan.
6. Berenang di jam yang tak terlalu ramai
Anak yang takut berenang umumnya merasa tak nyaman jika harus berada di air
dengan orang-orang yang tampak agresif. Misalnya, anak-anak yang lebih tua
darinya yang sering loncat ke dalam kolam di dekatnya.
Anak Anda juga mungkin merasa terganggu kalau terkena cipratan air dari orang lain.
Oleh karena itu, usahakan untuk berenang di jam yang cukup sepi supaya anak
lebih leluasa untuk berlatih dan membiasakan diri.
SEMOGA MANFAAT
@Coach John
Posting Komentar